Posted by : blogger binawiyata Selasa, 13 September 2011


Sumber: polisieyd.blogsome.com (Polisi EYD)

Koma, Perusak Kesatuan S-P

Oleh Rina Buntaran

Untuk menjelaskan judul di atas, izinkan saya mengutip tulisan Mas Emil yang mengomentari curhat Bunga Sirait di entri “Bahasa Kita Punya Nama”:
“Pertama kali mendengar penyebutan ‘bahasa’ untuk mengacu kepada Bahasa Indonesia, memang terasa menggelikan.”
Kemudian ada contoh berikut yang saya cuplik dari sampul Kamus Lengkap Indonesia-Inggris-nya Alan Stevens:
“Pesatnya perkembangan bahasa Indonesia dan meningkatnya intensitas komunikasi internasional, memunculkan kebutuhan mendesak akan adanya kamus Indonesia-Inggris yang lengkap dan informatif.”
Persamaan kedua kutipan di atas adalah adanya kekeliruan penempatan koma yang merusak kesatuan Subjek-Predikat dan memutus alur penuturan sehingga menghambat kelancaran pemahaman makna oleh pembaca.
Kekeliruan penempatan koma seperti itu sangat umum terjadi dalam tradisi menulis kita. Pemicunya mungkin adalah kurangnya penguasaan fungsi kata dalam kalimat. Seperti kita ketahui dari pelajaran tata bahasa dasar di bangku sekolah, ada beberapa fungsi kata dalam kalimat, yang utama adalah Subjek dan Predikat. Subjek kalimat pertama di atas adalah “Pertama … Indonesia” dan Subjek kalimat kedua adalah “Pesatnya … internasional”, di mana masing-masing Subjek itu kemudian diikuti oleh Predikat “memang terasa menggelikan” dan “memunculkan … informatif”. Dalam penulisannya, Subjek dan Predikat tidak dipisahkan oleh koma (kecuali tentu saja dalam bentuk puisi dan sejenisnya).
Jadi, supaya kedua kutipan di atas enak dibaca dan memenuhi persyaratan sebagai kalimat, komanya sebaiknya dihapus. Lebih baik lagi kalau kita juga giat berlatih mengoreksi setiap kesalahan serupa yang bertebaran di sekitar kita, supaya keterampilan berbahasa tulis kita semakin punya daya saing dalam forum komunikasi formal yang mensyaratkan penggunaan tata bahasa baku. Gitu loh

Tanda Hubung dan Tanda Pisah

Pedoman EYD membedakan penggunaan tanda hubung (-) dan tanda pisah (—) di dalam ragam tulisan. Perhatikan petikan berikut yang diambil dari paragraf pertama pada entri berjudul Blogshares Misi Kebersamaan di secandri.com.
… karena misi kali ini diperuntukkan HANYA untuk orang Indonesia, dan targetnya memang orang - orang Indonesia yang bermain Blogshares.
Salah satu fungsi tanda hubung adalah menyambung unsur-unsur kata ulang. Kata ulang pada kalimat di atas memang benar disambung dengan tanda hubung tetapi penulisannya seharusnya tanpa spasi. Jadi penulisan yang benar adalah “orang-orang”, bukan “orang - orang”.
Kemudian perhatikan paragraf ketiga pada entri yang sama.
Eh iya gw berharap banner itu dipasang selama mungkin, kalau 1 - 2 hari ya percuma …
Bagaimana menulis “1 - 2 hari” yang sesuai dengan kaidah EYD? Salah satu kegunaan tanda pisah (—) adalah untuk memisahkan dua bilangan atau tanggal dengan arti ’sampai’ sehingga penulisan frasa tersebut adalah “1—2 hari”, juga tanpa spasi.
Berikut adalah contoh lain yang benar dalam penggunaan tanda pisah.
Perang Diponegoro berlangsung tahun 1825—1830.
Seminar tersebut akan diadakan pada tanggal 20—23 September 2005.
Ruas jalan Bandung—Jakarta melalui Purwakarta, mulai Selasa, akan ditutup total.
Mungkin ada yang berpikir ini menyusahkan, ya? Akan tetapi, memang seperti itulah pedomannya. ;)

Best Seller Ke Lima

abhicom2002.blogspot.com: Menunggu Tarzan dari Tenabang, alinea pertama:
… Sebut saja karya JK Rowling dengan buku ke lima serial Harry Potter and the Order of the Phoenix pada hari pertama peluncuran buku tersebut langsung laku lima juta kopi. Sangat berbeda jauh dibanding Indonesia yang hanya cukup berhenti sampai ribuan kopi saja untuk disebut sebagai buku-buku best seller.
Kutipan alinea di atas merupakan contoh lain dari kesalahan yang pernah disampaikan dalam entri sebelumnya. Penulisan ke lima adalah salah, seharusnya kelima.
Ah ya, judul buku serta kata atau frasa asing sebaiknya ditulis miring.

Leave a Reply

silahkan komentar.....

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

My Friend

- Copyright © Blogger Binawiyata -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -